Oleh: Iqbal Faza Ahmad Sejauh perkembangan pengatahuan manusia tidak bisa dilepaskan dari pengalaman manusia itu sendiri. Indra manusia menangkap kesan yang ditampilkan objek yang berada di sekitarnya. Dari objek-objek tersebut kemudian menghasilkan representasi, sebagian membangkitkan kekuatan pemahaman menjadi aktivitas, membandingkan dan menghubungkan, atau memisahkan. Konversi kesan yang ditangkap indra menjadi sebuah pengetahuan disebut sebagai pengalaman. Kritisisme kant dapat dianggap sebagai suatu usaha besar untuk mendamaikan rasionalisme dengan empirisme. Rasionalisme mendasarkan unsur apriori dalam pengenalan, unsur-unsur yang terlepas dari segala pengalaman. Adapun empirisme menekankan unsur-unsur aposteriori, yang berarti unsur-unsur dari pengalaman (seperti locke yang menganggap rasio sebagai lembaran putih). Menurut Kant, baik rasionalisme maupun empirisme adalah berat sebelah. Immanuel Kant memulai dengan sebuah pertanyaan ...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya